BNPB Gelar Ujicoba Sistem Desiminasi Informasi dan Respon Kesiapsiagaan Di Provinsi NTB

2024-12-05 08:02:07

By Admin

995 Read

BNPB Gelar Ujicoba Sistem Desiminasi Informasi dan Respon Kesiapsiagaan Di Provinsi NTB

LOMBOK TENGAH. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar ujicoba sistem diseminasi informasi dan respon kesiapsiagaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).  Acara yang berlangsung selama 5 hari, secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi pada Selasa (3/12). Pada hari sebelumnya, Senin (2/12) telah dilaksanakan rangkaian acara berupa sesi akademik bersama aktor pelaksana simulasi. Materi simulasi terkait dengan implementasi hasil pelaksanaan IDRIP yang mencakup operasionalisasi SIMAMPU, MHEWS (Multi Hazard Early Warning Systems), KRB skala desa dan kabupaten/kota, pemasangan rambu evakuasi, rencana kontijensi, dan Destana.

Pelaksanaan kegiatan ini didukung oleh Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia (IDRIP). Melalui uji system melalui TTX, CPX dan FTX ini diharapkan mendapatkan gambaran gap serta rekomendasi dengan tujuan selanjutnya dapat diperbaiki atau ditingkatkan agar dapat tercapai sistem yang baik.

Pelaksanaan uji sistem ini melibatkan banyak pihak baik di tingkat pusat maupun daerah antara lain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, BPBD Kabupaten Lombok Tengah, BPBD Kota Mataram, BPBD Lombok Utara, para kepala daerah, unsur TNI/Polri, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Ujicoba sistem diseminasi informasi ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kapabilitas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) masing-masing daerah. "Kita melakukan pekerjaan dari IDRIP mulai tahun 2020 hingga 2025 nanti. Perlu bagi kita melakukan uji sistem pada pekerjaan SIMAMPU (Sistem Manajemen Pusdalops), untuk mengukur apakah pekerjaan ini bermanfaat, apakah dipahami oleh masyarakat," jelas Prasinta.

Dipilihnya Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu lokasi IDRIP karena wilayah ini memiliki risiko bencana gempa dan tsunami cukup tinggi. Dalam kurun waktu hingga kini, sedikitnya 14 gempa dan tsunami tercatat pernah terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat. Diantaranya, pada 29 Juli 2018, gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang Lombok Utara. Kurang dari satu minggu kemudian, tepatnya pada 5 Agustus 2018, gempa 7 SR melanda wilayah Lombok. Kejadian ini diikuti oleh tsunami setinggi 10-13 sentimeter.


"TIM PMC"